Alat Pengukur Pertumbuhan pada Tumbuhan

Alat pengukur pertumbuhan pada tumbuhan yang bisa digunakan antara lain auksanometer dan mistar. Pertumbuhan merupakan pertambahan jumlah volume, panjang, dan massa sehingga bisa dilakukan suatu pengukuran. 

a. Pengukuran Menggunakan Mistar
pengukuran menggunakan mistar
Pengukuran menggunakan mistar

Kita dapat mengetahui kecepatan tumbuh tumbuhan dengan menggunakan mistar. Cara melakukan pengukuran dengan mistar yaitu mula-mula beri tanda pada kecambah dengan tinta tahan air pada jarak-jarak tertentu. Kemudian lakukan pengukuran dibagian tubuh tumbuhan mana terjadi pertumbuhan lebih cepat.

b. Pengukuran Menggunakan Auksanometer (Busur Tumbuh)
pengukuran menggunakan auxsanometer
Pengukuran menggunakan auxsanomter

Cara menggunakan auksanometer  adalah sebagai berikut :

1. Ikatkan tali atau benang pada ujung batang tanaman dalam pot yang sudah disiapkan. Barang tersebut diletakkan pada katrol yang ditempatkan tepat di atas tanaman.

2. Kemudian pada katrol diletakkan alat penunjuk yang dapat berputar mengikuti perputaran katrol.

3. Pada ujung benang yang lain diikatkan sebuah beban pemberat.

4. Aturlah penunjuk pada benang katrol tadi agar bergerak sepanjang busur yang telah diberi skala.

5. Amatilah selama beberapa hari busur penunjuknya dan hitunglah berapa pertambahan tinggi panjang batang itu.
Jika anda ingin membagikan artikel 2013 ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Pertumbuhan Primer dan Sekunder pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Untuk lebih jelasnya silahkan baca uraian singkat di bawah ini.

1. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem primer yakni terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Adapun jenisnya yaitu pertumbuhan pada embrio, pertumbuhan pada ujung akar, dan pertumbuhan pada ujung batang.

Terbentuknya bunga, dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung sel telur (ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang mengandung sel sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis menghasilkan empat sel haploid, yaitu satu sel besar dan tiga sel kecil yang melebur/melarut ke dalam besar. Kemudian, sel haploid ini mengumpulkan energi dari zat-zat makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya secara mitosis.

Pembelahan mitosis merupakan awal dimulainya pertumbuhan embrionik yang ditandai dengan adanya periode percepatan tumbuhan akibat terjadinya pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua sel, empat sel, delapan sel, dan seterusnya sehingga terjadi penambahan ukuran selnya.

a. Pertumbuhan pada Embrio
pertumbuhan pada embrio (perkecambahan)
Pertumbuhan pada embrio (perkecambahan)

Proses pertumbuhan embrio pada tumbuhan disebut dengan perkecambahan. Perkecambahan merupakan awal pertumbuhan embrio di dalam biji. Embrio terbagi menjadi tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus (batang lembaga). Di dalam biji terdiri dari beberapa bagian yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula, dan kotiledon. 

Pada biji kacang tumbuhan dikotil terdapat dua kotiledon (berkeping dua). Bagian bawah pangkal (aksis) yang melekat pada kotiledon dinamakan hipokotil dan bagian ujungnya disebut radikula. Bagian atas pangkal disebut epikotil, dan bagian ujungnya adalah plumula. Yang disebut embrio adalah kuncup embrionik yang memanjang dan melekat pada kotiledon

Pada biji jagung tumbuhan monokotil hanya terdapat satu kotiledon (berkeping satu) yang dinamakan dengan skutelum. Pada saat terjadinya perkecambahan, akar akan diselubungi oleh koleoptil. Didalam proses perkembangan embrio, untuk mencukupi kebutuhannya maka embrio akan memperoleh makanan dari cadangan makanan di dalam keping biji (kotiledon).

Ada tiga macam bagian penyusun embrio yang penting pada proses perkecambahan, yaitu sebagai berikut :
1. Tunas embrionik, sebagai calon batang dan daun yang dapat tumbuh berkembang menjadi bunga dan buah.
2. Akar embrionik, sebagai calon akar yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi akar.
3. Kotiledon atau keping biji, merupakan cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio hingga mencapai terbentuknya daun, karena embrio tersebut belum menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis.

2. Pertumbuhan pada Ujung Akar
Pertumbuhan pada ujung akar
Sayatan akar


Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tenaman muda dan pertumbuhan selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat pada titik tumbuh. Jaringan meristem primer terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang sangat memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnnya suatu tanaman.

Bagian akar yang paling cepat tumbuh adalah bagian belakang ujung akar, karena pada bagian ini terdapat tiga macam daerah titik tumbuh, yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Semakin jauh dari ujung akar maka pertumbuhannya akan semakin lambat.

Sel-sel dibelakang titik tumbuh akan membentang dan terdiferensiasi menjadi jaringan-jaringan akar, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

3. Pertumbuhan pada Ujung Batang
Sama seperti halnya pada akar, pada ujung batang terdapat titik tumbuh. Titik tumbuh padam batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan yang terjadi pada akar, yaitu terdapat pada daerah (meristemasik), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.

Pertumbuhan pada bagian atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah daun, sehingga daun muda akan melengkung di atas titik tumbuh. Pada daerah pemanjangan, sel-sel akan tumbuh membesar dan memanjang serta jaringan pembuluh sudah mulai tampak. Pada daerah diferensiasi akan membentuk beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.

Setelah pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa, proses pertumbuhan tumbuhan akan melambat atau tidak tumbuh sama sekali. Pada tahap ini biasanya tumbuhan sedang berkembang menuju pada kedewasaannya, yaitu ditandai dengan tidak ada penambahan panjang atau ukuran tubuh tumbuhan.

Ciri-ciri tumbuhan dikatakan dewasa yaitu apabila terbentuknya bunga. Pada bunga ini terdapat alat kelamin betina yang disebut putik, dan alat kelamin jantan yang disebut benang sari. Setelah terjadi penyerbukan putik oleh benang sari, akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah nantinya akan menjadi tanaman baru.

Beberapa teori tentang titik tumbuh :
a. Teori Histogen dan Hanstein
Teori Histogen menyatakan bahwa titik tumbuh batang seakan-akan dapat dibedakan menjadi tiga lapisan yang membentuk jaringan/histogen. Lapisan pada jaringan histogen yaitu, dermatogen, periblem, dan plerom.
Dermatogen nantinya akan dianggap berkembang menjadi epidermis, periblem menjadi korteks, dan plerom menjadi silinder pusat.

b. Teori Tunika dan Korpus dari Schmidt
Teori Tunika menyatakan bahwa titik tumbuh hanya dibedakan menjadi dua saja yaitu :
- Tunika, yaitu lapisan pinggir, terdiri dari sel-sel yang membelah mengakibatkan bertambah luasnya permukaan titik tumbuh.
- Korpus, adalah bagian yang terdapat di sebelah dalam tunika, terdiri dari sel-sel yang membelah ke segala arah.

2. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga terdapat jaringan meristem sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi pada jaringan meristem sekunder berupa kambium gabus atau gabus. Fungsi kambium gabus adalah sebagai perlindungan pertumbuhan sekunder yaitu pertumbuhan organ tumbuhan menjadi bertambah besar ukurannnya.

bagian kambium terkait dengan pertumbuhan sekunder
Bagian-bagian kambium
Pada awal pertumbuhan, kambium hanya terdapat pada jaringan ikat pembuluh (vasis) yang disebut kambium intravaskuler atau kambium vasis, kambium ini dapat tumbuh dengan arah yang berlawanan, yaitu yang tumbuh ke arah luar akan menjadi xilem dan yang tumbuh ke arah dalam menjadi floem. Selanjutnya pada pertumbuhan sel jaringan parenkim yang berada diantara kambium intravaskuler akan tumbuh dan berubah menjadi kambium baru yang disebut kambium intervaskuler.

Pada proses perkembangannya, kambium intervaskuler akan tersambung dengan kambium intravaskuler yang membentuk suatu lingkaran konsentris yang disebut lingkaran tahun.

Pada umumnya tumbuhan dikotil seperti pohon jati memiliki kulit batang pecah-pecah atau rusak. Ini dikarenakan adanya aktivitas aktivitas kambium yang membentuk jaringan xilem dan floem lebih cepat dari pertumbuhan kulit, sehingga akan mengakibatkan jaringan kulit paling luar seperti epidermis dan korteks menjadi pecah-pecah. Untuk mencegah kerusakan jaringan kulit luarnya lebih lanjut, maka jaringan yang berada disebelah dalam kulit membetuk jaringan pelindung dari kerusakan berupa kambium gabus atau felogen. Felogen mempunyai jaringan yang tumbuh ke arah dalam disebut feloderm yang sel-selnya hidup sedangkan jaringan yang tumbuh ke arah luar di sebut felem yang sel-selnya mati.

Untuk mengetahui kecepatan pertumbuhan tumbuhan, anda bisa menggunakan alat pengukur kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan seperti mistar dan auksanometer.

sumber : 
- Buku biologi sma kelas xii
- Berbagai sumber
Jika anda ingin membagikan artikel 2013 ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Contoh Soal Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Soal Pilihan Ganda

1. Proses Pertumbuhan pada jaringan meristem dari hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer terjadi pada ?
a. embrio - akar - batang
b. akar - batang - daun
c. embrio - ujung akar - ujung batang
d. ujung akar - ujung batang - ujung daun
e. zigot - embrio - ujung akar

2. Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis yang menghasilkan 4 sel haploid, yaitu ?
a. 1 sel besar dan 3 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel besar.
b. 2 sel besar dan 2 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel besar.
c. 3 sel besar dan 1 sel kecil yang melarut/melebur dalam sel besar.
d. 4 sel yang sama besarnya
e. 4 sel yang sama kecilnya

3. Proses suatu mahluk hidup menuju proses kedewasaan, disebut ?
a. Pertumbuhan
b. Perkembangan
c. Pertumbuhan dan perkembangan
d. Peremajaan
e. Penuaan 

4. Dari soal nomor tiga tersebut, artinya ?
a. Dapat dinyatakan dengan suatu bilangan
b. Tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan
c. Mengalami percepatan pertumbuhan secara logaritma
d. Tidak mengalami percepatan pertumbuhan secara logaritma
e. Mengalami perlambatan pertumbuhan secara logaritma

5. Pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dikotil, embrionya memanjang dan melekat pada ?
a. Hipokotil
b. Epikotil
c. Koleoptil
d. Kotiledon
e. Radikula

6. Pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih berada di dalam tanah, disebut perkecambahan ?
a. Koleoriza
b. Hipogeal
c. Epigeal
d. Koleoptil
e. Kotiledon

7. Pada proses perkecambahan, terdapat bagian-bagian yang penting dalam embrio seperti berikut, kecuali ?
a. Tunas embrionik
b. Batang embrionik
c. Akar embrionik
d. Kotiledon
e. Keping biji

8. Fungsi hormon auksin pada proses perkecambahan adalah ?
a. Merangsang pemanjangan sel-sel akar dan batang
b. Merangsang pemanjangan sel-sel akar, batang, dan daun
c. Merangsang pemanjangan sel-sel akar dan menghambat sel-sel batang
d. Merangsang pemanjangan sel-sel batang dan menghambat pemanjangan sel-sel akar
e. Merangsang pertumbuhan daun

9. Karena adanya aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit pada tumbuhan dikotil, untuk mencegah jaringan kulit bagian luar menjadi rusak/pecah-pecah lebih lanjut maka dibentuk suatu jaringan pelindung yang disebut ?
a. vasis
b. velogen
c. lentisel
d. gabus
e. korteks

10. Setelah proses perkecambahan maka terbentuk tanaman muda, pertumbuhan selanjutnya maka ditentukan oleh jaringan primer pada akar dan batang. Bagian yang paling cepat tumbuh pada akar terletak pada ?
a. Daerah bagian belakang ujung akar
b. Daerah bagian depan ujung akar
c. Jaringan epidermis
d. Jaringan endodermis
e. Jaringan korteks

Soal Essay

1. Jelaskan yang dimaksud dengan perkecambahan epigeal dan hipogeal ?
2. Jelaskan yang dimaksu dengan pertumbuhan primer dan sekunder ?
3. Sebutkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ?
4. Sebutkan faktor-faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ?
5. Sebutkan dan jelaskan hormon tumbuh yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ?

Selamat mengerjakan contoh soal pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Jika anda ingin membagikan artikel 2013 ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Praktikum Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan

Untuk melihat secara nyata bagaimana pengaruh dari cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan, anda bisa melakukan praktikum atau suatu percobaan sederhana dengan menggunakan biji kacang hijau. Selama percobaan anda berlangsung, amatilah secara seksama perbedaan-perbedaan yang terjadi dari hasil praktek.

Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum mengamati pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan :
1. Gelas air minum kemasan bekas (2 buah) dan diisi dengan tanah.
2. Biji kacang hijau (20 biji).
3. Penggaris

Langkah-langkah :
1. Masukkan biji kacang hijau ke dalam gelas masing-masing 5 biji. Usahakan tanah tidak terlalu kering dan bukan tanah liat.
2. Kemudian :
Gelas I : Letakkan gelas yang sudah terisi biji kacang hijau ditempat yang banyak sinar matahari secara langsung.
Gelas II : Letakkan gelas ditempat yang sedikit gelap dan kurang cahaya matahari.

Proses pengamatan :
- Selama percobaan berlangsung, usahakan anda selalu melakukan pengamatan setiap hari pada ke dua gelas yang berisi biji kacang hijau.
- Setelah tiga hari, lakukan pengukuran dan amati perbedaan yang terjadi terhadap ke dua objek percobaan.
- Buatlah tabel dengan kolom seperti tabel berikut :

No Waktu Keadaan Akar Keadaan Batang Keadaan Daun
1 Hari ke-1 ... ... ...
2 Hari ke-2 ... ... ...
3 Hari ke-3 ... ... ...
Tabel. Pengamatan 

Setiap tumbuhan mempunyai respon yang bebeda-beda terhadap sinar matahari. Untuk kacang hijau, seharusnya biji yang diletakkan di tempat kurang cahaya matahari adalah :
1. Tumbuh lebih cepat
2. Memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan.
3. Batangnya lemah
4. Akarnya tidak banyak

Sedangkan untuk biji yang mendapat cahaya matahari lebih banyak adalah :
1. Tumbuh lebih lambat
2. Memiliki daun yang tumbuh diantara kotiledon (daun lembaga)
3. Cepat menghijau dan tebal
4. Batangnya kuat
5. Akarnya banyak

Untuk hasil yang anda dapatkan, silahkan tarik kesimpulan berdasarkan data-data yang terjadi di lapangan. Saya yakin anda akan lebih tahu apa-apa saja pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan karena anda sudah melakukan praktek secara langsung.
Jika anda ingin membagikan artikel 2013 ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Hormon-hormon yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Berbagai jenis hormon tumbuh seperti auksin, giberelin, sitokinin, dan beberapa hormon lainnya ternyata sangat penting di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hormon-hormon tumbuh ini dikategorikan sebagai faktor intersel (salah satu faktor internal) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Mengapa hormon-hormon tersebut dikatakan sangat penting ? Mari kita pelajari satu per satu pada penjelasan di bawah ini.
hormon tumbuh seperti auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen
Struktur molekul dari hormon tumbuh seperti auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam absisat

1. Hormon Auksin
Hormon Auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel jaringan batangnya.

Hormon auksin diproduksi dibagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang, dan daun. Karena sifat hormon auksin yang peka terhadap sinar, maka sel-sel di bawah permukaan batang akan lebih cepat dibandingkan perkembangan sel-sel yang ada di atas permukaan batang. Hormon auksin yang rusak akibat panas/sinar akan menjadi suatu zat yang akan menghambat terjadinya pembelahan sel pada daerah pemanjangan batang.

Selain berfungsi merangsang perpanjangan sel-sel batang, hormon ini juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut serta menghambat perpanjangan sel akar.

Hormon ini pertama kali ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum oleh Friedrich Agus Ferdinand Went. Went adalah seorang ahli botani yang berasal dari negara Belanda.

2. Hormon Giberelin atau Asam Giberelat
Hormon giberelin pertama kali ditemukan oleh seoarang yang berkebangsaan Jepang yaitu F. Kurusawa pada tumbuhan sejenis jamur Ginberella fujikuroi (Fusarium moniliformae).

Hormon giberelin biasanya terdapat pada bagian tertentu dari buah dan biji yang sedang berkecambah. Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya hampir sama dengan auksin. Fungsi hormon ini  adalah membantu pembentukan embrio/tunas, memicu pembungaan, perkermbangan kepala sari.

Hormon giberelin terbagi dua yaitu giberelin aktif (GA bioaktif) dan giberelin non aktif.

3. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin berfungsi untuk mendorong terjadinya pembelahan sel (sitokinesis) di jaringan meristematik. Kemudian berfungsi juga memperkecil dominasi apikal, mengatur pembentukan bunga dan buah, membantu pembentukan akar, tunas, menunda penggurguran daun dan menghambat proses penuaan.

Ada dua jenis hormon sitokinin yaitu zeatin (sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung) dan kinetin (sitokinin buatan).

Tumbuhan yang banyak diberikan hormon sitokinin akan banyak tumbuh tunas, tetapi jika diberikan sedikit sitokinin maka akan terbentuk banyak akar.

4. Asam Absisat
Asam absisat berfungsi untuk mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh, pengguguran daun dan mendorong dormansi biji agar tidak berkecambah.

Asam absisat merupakan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan dan pembesaran sel. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim kering dan musim gugur.

Pada kondisi yang kurang baik seperti kekurangan air, asam absisat akan berkumpul di sel penutup stomata sehingga stomata tertutup dan akan mengurangi penguapan. Kemudian hormon ini juga akan mendorong penguguguran daun dan memperkecil kebutuhan akan air. Jadi pada kondisi yang kurang air, hormon ini bisa membantu untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan.

5. Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah menjadi matang. Buah yang sudah tua dan masih berwarna hijau lama kelamaan akan berubah menjadi merah dan matang, ini karena adanya gas etilen.

Selain fungsi mematangkan buah, gas etilen juga berfungsi menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal, dapat memacu pembungaan, yang bekerja bersamaan dengan auksin dan giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada tumbuhan berumah satu.

Gas ini sering dipakai oleh distributir dan importir buah untuk mematangkan buah. Dalam proses pematangan buah yang masih muda, etilen akan memecahkan klorofil sehingga hanya tertinggal xantofil dan karoten yang berwarna jingga dan merah. Tapi biasanya buah yang matang secara alami akan lebih enak dan manis karena proses pematangannya sempurna. Tetapi kadang manusia tergesa-gesa dan ingin serba cepat dikarenakan berbagai kepentingan.

6. Asam Traumalin
Asam traumalin ini berfungsi untuk merangsang penutupan luka pada batang karena kerusakan jaringan. Sel-sel di daerah luka akan dirangsang oleh asam traumalin untuk aktif melakukan pembelahan sel (meristematik) sehingga luka akan dapat ditutup kembali.

7. Kalin
Hormon kalin berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tumbuhan diantaranya :
- Rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar.
- Kaulokalin, dapat memacu pertumbuhan batang.
- Fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun.
- Anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.

Sesuai uraian di atas, ada 7 hormon yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Selain hormon-hormon di atas mungkin ada hormon-hormon lainnya yang juga berpengaruh, hanya Allah SWT yang lebih tahu mengenai ciptaan-Nya.

Sumber : dirangkum dari berbagai sumber.
Jika anda ingin membagikan artikel 2013 ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

a. Pertumbuhan adalah proses pertambahan sel pada mahluk hidup secara permanen dan dapat dinyatakan secara kuantitatif. Proses ini dapat kita lihat secara kasat mata berupa perubahan ukuran (volume, massa dan tinggi). 

b. Perkembangan adalah proses perubahan bentuk pada mahluk hidup secara permanen menuju ke tingkat yang lebih sempurna, serta dapat dinyatakan secara kualitatif. Proses ini menjadikan mahluk hidup lebih dewasa dan lebih komplek.

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Mangga
Dari biji tumbuh dan berkembang menjadi pohon mangga dewasa dan berbuah.
Secara sederhana, perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan adalah pada istilah kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif yaitu perubahan ukuran, sedangkan kualitatif yaitu perubahan kualitas.

2. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

a. Tahap Awal Pertumbuhan
Pada tahap ini, biji akan melakukan penyerapan air dan proses reaksi kimia akan berlangsung. Reaksi kimia diperlukan sebagai pemicu awal terjadinya pertumbuhan dan untuk mendapatkan cadangan makanan yang akan berguna pada saat tahap perkecambahan berlangsung. Reaksi kimia terjadi akibat enzim-enzim yang terkandung di dalam biji menjadi aktif pada saat terkena air.

Jadi memang benar bahwa air yang turun melalui hujan itu adalah rahmat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada segenap mahluk-Nya yang ada di muka bumi sebagai sumber kehidupan. Coba bayangkan, apakah mungkin manusia bisa hidup tanpa adanya tumbuhan, dan apakah mungkin tumbuhan bisa hidup tanpa adanya air. Selain itu juga, manusia serta mahluk-mahluk hidup lainnya seperti hewan juga memerlukan air secara langsung untuk berbagai kebutuhan dan kelangsungan hidup.

b. Tahap Perkecambahan
Biji yang sudah terkena air dalam beberapa hari akan berkecambah ditandai dengan munculnya calon akar (radikula) dan calon batang (plumula). Anda bisa melakukan percobaan proses pekecambahan secara sederhana di rumah dengan menggunakan biji kacang hijau.

Ada 2 (dua) macam tipe perkecambahan yaitu :
- Pekecambahan epigeal, yaitu kotiledon atau daun lembaga muncul ke permukaan tanah. Contoh : perkecambahan kacang hijau.
perkecambahan epigeal kacang hijau
Perkecambahan epigeal pada kacang hijau
 
- Perkecambahan hipogeal, yaitu kotiledon atau daun lembaga tetap di dalam tanah. Pada tipe perkecambahan ini, yang muncul ke permukaan tanah adalah plumula atau calon batang. Contoh : perkecambahan kacang kapri.
perkecambahan hipogeal kacang kapri
Perkecambahan hipogeal pada kacang kapri

c. Tahap Pertumbuhan Setelah Perkecambahan
Pada tahap ini, pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem primer yakni terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Dengan adanya pertumbuhan primer maka tumbuhan akan semakin tinggi, akar semakin kuat serta dahan dan daun semakin lebat.

2. Pertumbuhaan Sekunder
Pertumbuhdan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem sekunder yakni terjadi pada jaringan kambium dan kambium gabus. Dengan adanya pertumbuhan sekunder maka diameter batang tumbuhan akan semakin membesar.

Aktivitas meristem primer yaitu pembelahan sel yang terjadi secara terus menerus pada jaringan ujung akar dan batang tumbuhan.

Aktivitas meristem sekunder yaitu pembelahan sel yang terjadi terus menerus pada jaringan kambium dan kambium gabus.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder saya tulis pada artikel tersendiri yaitu di Pertumbuhan Primer dan Sekunder Tumbuhan.

3. Pengaruh Faktor Luar (Eksternal) Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan


Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuh-tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Tanaman akan tumbuh subur apabila ada pengolahan tanah sebelum tanam, perawatan dengan pemupukan, pengairan, dan penyemprotan hama penyakit atau tanaman gulma. Tanaman yang subur dan sehat akan menghasilkan hasil yang optimal. Jadi faktor-faktor tersebut di atas dapat kita simpulkan sangat mempengaruhi tumbuh kembang suatu tanaman dan bisa disebut sebagai faktor eksternal.

Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh adalah sebagai berikut :
1. Iklim seperti cahaya, air, temperatur udara, angin, matahari dan gas.
2. Tanah meliputi tekstur dan struktur tanah, bahan organik, ketersediaan nutrien, dan pH.
3. Mahluk hidup lain seperti serangga, gulma, mikroorganisme penyebab penyakit, nematoda macam-macam tipe herbivora, bakteri pemfiksasi N2 dan bakteri denitrifikasi.

1. Cahaya / Sinar Matahari
Cahaya matahari adalah sumber energi yang digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis di dalam daun-daunan hijau. Tetapi ternyata dalam proses tumbuh kembang suatu tanaman adalah berbeda-beda kebutuhannya akan sinar matahari. Tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut foto periodisme.

Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi :
a. Tumbuhan berhari pendek. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode gelap lebih panjang daripada periode pencahayaan.
Misalnya : strawberi, bunga dahlia dan aster.

b. Tumbuhan berhari netral. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga tidak dipengaruhi oleh lamanya penyinaran oleh sinar matahari.
Misalnya : bunga matahari, mawar, dan kipas.

c. Tumbuhan berhari panjang. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode pencahayaan lebih lama daripada periode gelap.
Misalnya : bayam, selada, kentang, dan gandum.

Untuk lebih memahami anda bisa melakukan praktikum pengaruh dari sinar matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan.

2. Suhu (Temperatur)
Suhu lingkungan akan sangat berpengaruh pada tumbuh dan kembang suatu tanaman. Agar tumbuh kembang tanaman menjadi optimal maka diperlukan suhu yang ideal bagi tanaman tersebut. Setiap tanaman mempunyai suhu lingkungan ideal berbeda-beda. Di Indonesia sebagai negara tropis maka temperatur udara berkisar antara 22 sd 37 derajat Celcius. Sedangkan di daerah kutub mempunyai suhu udara jauh lebih rendah, atau sebaliknya di daerah gurun mempunyai suhu yang jauh lebih tinggi.

Temperatur maksimum suatu tumbuhan temperatur tertinggi dimana tumbuhan tersebut masih bisa tumbuh dan berkembang. Temperatur minimum suatu tumbuhdan adalah temperatur terendah dimana tumbuhan tersebut masih bisa tumbuh dan berkembang. Tetapi jika suatu tumbuhan berada pada range suhu diluar suhu maksimum dan minimumnya, maka tumbuhan tersebut akan mati.

3. Kelembapan Udara
Banyak tumbuhan yang bisa lebih cepat tumbuh dan berkembang pada kondisi lembab (airnya cukup), karena pada kondisi seperti ini tanaman menyerap banyak air dan penguapan air semakin menurun sehingga memungkinkan terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel secara maksimum.

Tetapi banyak juga tumbuhan yang lebih cocok pada tingkat kelembapan udara yang kurang seperti pohon mangga. Tumbuhan mangga akan bertunas, bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air.

4. Air dan Unsur Hara Tanah
Air mutlak dibutuhkan oleh setiap tumbuhan, tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut :
a. Fotosintesis
b. Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan akan mengalami gangguan jika kekurangan unsur hara. Unsur hara (nutrisi) yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium dan magnesium. Nutrisi yang dibutuhkan hanya dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel.

5. Tingkat Keasaman pH
Sudah tentu tingkat keasaman tanah sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tingkat keasaman menentukan sudah atau mudahnya penyerapan unsur hara oleh tanaman. Biasanya pada pH netral tumbuhan akan lebih mudah untuk menyerap unsur hara. Pada tanah tinggi keasamannya Phosfor tidak dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh unsur Almunium, sedang pada tanah yang lebih basa (alkalis), unsur Phospor juga tidak dapat diserap tanaman karena diikat oleh Kalsium.

4. Pengaruh Faktor Internal Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan


Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan. Faktor internal dibedakan menjadi dua yaitu faktor intrasel dan faktor intersel.

a. Faktor Intrasel. Yaitu faktor dikarenakan sifat yang diturunkan oleh induk tumbuhan seperti bentuk dan ukuran tubuhnya. Sifat menurun tersebut disebut hereditas. Sifat menurun adalah merupakan gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel jaringan penyusun organ tubuh tumbuhan.

b. Faktor Intersel. Faktor intersel yang mempengaruhi tumbuh kembang tumbuhan adalah hormon. Istilah hormon dikemukakan oleh seorang ahli botani dari Belanda yang bernama Friendrich Agust Ferdinand Went (1863 - 1935). Ilmuwan tersebut berpendapat pertumbuhan suatu tumbuhan sangat dipengaruhi oleh hormon tumbuh yang komponennya terdiri dari senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Jenis-jenis hormon tumbuh adalah auksin, giberelin, sitokinin, asam abisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.

Penjelasan lebih lanjut mengenai hormon atau zat tumbuh tumbuhan bisa anda baca di Hormon-hormon yang Mempengaruhi  Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

5. Youtube Video Animasi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Kacang Hijau




Setelah anda membaca dan memahami penjelasan di atas, anda bisa melakukan latihan soal terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

sumber : dirangkum dari berbagai sumber.
Jika anda ingin membagikan artikel 2013 ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.