Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

a. Pertumbuhan adalah proses pertambahan sel pada mahluk hidup secara permanen dan dapat dinyatakan secara kuantitatif. Proses ini dapat kita lihat secara kasat mata berupa perubahan ukuran (volume, massa dan tinggi). 

b. Perkembangan adalah proses perubahan bentuk pada mahluk hidup secara permanen menuju ke tingkat yang lebih sempurna, serta dapat dinyatakan secara kualitatif. Proses ini menjadikan mahluk hidup lebih dewasa dan lebih komplek.

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Mangga
Dari biji tumbuh dan berkembang menjadi pohon mangga dewasa dan berbuah.
Secara sederhana, perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan adalah pada istilah kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif yaitu perubahan ukuran, sedangkan kualitatif yaitu perubahan kualitas.

2. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

a. Tahap Awal Pertumbuhan
Pada tahap ini, biji akan melakukan penyerapan air dan proses reaksi kimia akan berlangsung. Reaksi kimia diperlukan sebagai pemicu awal terjadinya pertumbuhan dan untuk mendapatkan cadangan makanan yang akan berguna pada saat tahap perkecambahan berlangsung. Reaksi kimia terjadi akibat enzim-enzim yang terkandung di dalam biji menjadi aktif pada saat terkena air.

Jadi memang benar bahwa air yang turun melalui hujan itu adalah rahmat yang diturunkan oleh Allah SWT kepada segenap mahluk-Nya yang ada di muka bumi sebagai sumber kehidupan. Coba bayangkan, apakah mungkin manusia bisa hidup tanpa adanya tumbuhan, dan apakah mungkin tumbuhan bisa hidup tanpa adanya air. Selain itu juga, manusia serta mahluk-mahluk hidup lainnya seperti hewan juga memerlukan air secara langsung untuk berbagai kebutuhan dan kelangsungan hidup.

b. Tahap Perkecambahan
Biji yang sudah terkena air dalam beberapa hari akan berkecambah ditandai dengan munculnya calon akar (radikula) dan calon batang (plumula). Anda bisa melakukan percobaan proses pekecambahan secara sederhana di rumah dengan menggunakan biji kacang hijau.

Ada 2 (dua) macam tipe perkecambahan yaitu :
- Pekecambahan epigeal, yaitu kotiledon atau daun lembaga muncul ke permukaan tanah. Contoh : perkecambahan kacang hijau.
perkecambahan epigeal kacang hijau
Perkecambahan epigeal pada kacang hijau
 
- Perkecambahan hipogeal, yaitu kotiledon atau daun lembaga tetap di dalam tanah. Pada tipe perkecambahan ini, yang muncul ke permukaan tanah adalah plumula atau calon batang. Contoh : perkecambahan kacang kapri.
perkecambahan hipogeal kacang kapri
Perkecambahan hipogeal pada kacang kapri

c. Tahap Pertumbuhan Setelah Perkecambahan
Pada tahap ini, pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem primer yakni terjadi pada ujung akar dan ujung batang. Dengan adanya pertumbuhan primer maka tumbuhan akan semakin tinggi, akar semakin kuat serta dahan dan daun semakin lebat.

2. Pertumbuhaan Sekunder
Pertumbuhdan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas meristem sekunder yakni terjadi pada jaringan kambium dan kambium gabus. Dengan adanya pertumbuhan sekunder maka diameter batang tumbuhan akan semakin membesar.

Aktivitas meristem primer yaitu pembelahan sel yang terjadi secara terus menerus pada jaringan ujung akar dan batang tumbuhan.

Aktivitas meristem sekunder yaitu pembelahan sel yang terjadi terus menerus pada jaringan kambium dan kambium gabus.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder saya tulis pada artikel tersendiri yaitu di Pertumbuhan Primer dan Sekunder Tumbuhan.

3. Pengaruh Faktor Luar (Eksternal) Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan


Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuh-tumbuhan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Tanaman akan tumbuh subur apabila ada pengolahan tanah sebelum tanam, perawatan dengan pemupukan, pengairan, dan penyemprotan hama penyakit atau tanaman gulma. Tanaman yang subur dan sehat akan menghasilkan hasil yang optimal. Jadi faktor-faktor tersebut di atas dapat kita simpulkan sangat mempengaruhi tumbuh kembang suatu tanaman dan bisa disebut sebagai faktor eksternal.

Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh adalah sebagai berikut :
1. Iklim seperti cahaya, air, temperatur udara, angin, matahari dan gas.
2. Tanah meliputi tekstur dan struktur tanah, bahan organik, ketersediaan nutrien, dan pH.
3. Mahluk hidup lain seperti serangga, gulma, mikroorganisme penyebab penyakit, nematoda macam-macam tipe herbivora, bakteri pemfiksasi N2 dan bakteri denitrifikasi.

1. Cahaya / Sinar Matahari
Cahaya matahari adalah sumber energi yang digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis di dalam daun-daunan hijau. Tetapi ternyata dalam proses tumbuh kembang suatu tanaman adalah berbeda-beda kebutuhannya akan sinar matahari. Tumbuhan mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut foto periodisme.

Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi :
a. Tumbuhan berhari pendek. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode gelap lebih panjang daripada periode pencahayaan.
Misalnya : strawberi, bunga dahlia dan aster.

b. Tumbuhan berhari netral. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga tidak dipengaruhi oleh lamanya penyinaran oleh sinar matahari.
Misalnya : bunga matahari, mawar, dan kipas.

c. Tumbuhan berhari panjang. Yaitu tumbuhan yang dapat berbunga ketika periode pencahayaan lebih lama daripada periode gelap.
Misalnya : bayam, selada, kentang, dan gandum.

Untuk lebih memahami anda bisa melakukan praktikum pengaruh dari sinar matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan.

2. Suhu (Temperatur)
Suhu lingkungan akan sangat berpengaruh pada tumbuh dan kembang suatu tanaman. Agar tumbuh kembang tanaman menjadi optimal maka diperlukan suhu yang ideal bagi tanaman tersebut. Setiap tanaman mempunyai suhu lingkungan ideal berbeda-beda. Di Indonesia sebagai negara tropis maka temperatur udara berkisar antara 22 sd 37 derajat Celcius. Sedangkan di daerah kutub mempunyai suhu udara jauh lebih rendah, atau sebaliknya di daerah gurun mempunyai suhu yang jauh lebih tinggi.

Temperatur maksimum suatu tumbuhan temperatur tertinggi dimana tumbuhan tersebut masih bisa tumbuh dan berkembang. Temperatur minimum suatu tumbuhdan adalah temperatur terendah dimana tumbuhan tersebut masih bisa tumbuh dan berkembang. Tetapi jika suatu tumbuhan berada pada range suhu diluar suhu maksimum dan minimumnya, maka tumbuhan tersebut akan mati.

3. Kelembapan Udara
Banyak tumbuhan yang bisa lebih cepat tumbuh dan berkembang pada kondisi lembab (airnya cukup), karena pada kondisi seperti ini tanaman menyerap banyak air dan penguapan air semakin menurun sehingga memungkinkan terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel secara maksimum.

Tetapi banyak juga tumbuhan yang lebih cocok pada tingkat kelembapan udara yang kurang seperti pohon mangga. Tumbuhan mangga akan bertunas, bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air.

4. Air dan Unsur Hara Tanah
Air mutlak dibutuhkan oleh setiap tumbuhan, tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut :
a. Fotosintesis
b. Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan akan mengalami gangguan jika kekurangan unsur hara. Unsur hara (nutrisi) yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, misalnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium dan magnesium. Nutrisi yang dibutuhkan hanya dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro, misalnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel.

5. Tingkat Keasaman pH
Sudah tentu tingkat keasaman tanah sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tingkat keasaman menentukan sudah atau mudahnya penyerapan unsur hara oleh tanaman. Biasanya pada pH netral tumbuhan akan lebih mudah untuk menyerap unsur hara. Pada tanah tinggi keasamannya Phosfor tidak dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh unsur Almunium, sedang pada tanah yang lebih basa (alkalis), unsur Phospor juga tidak dapat diserap tanaman karena diikat oleh Kalsium.

4. Pengaruh Faktor Internal Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan


Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan. Faktor internal dibedakan menjadi dua yaitu faktor intrasel dan faktor intersel.

a. Faktor Intrasel. Yaitu faktor dikarenakan sifat yang diturunkan oleh induk tumbuhan seperti bentuk dan ukuran tubuhnya. Sifat menurun tersebut disebut hereditas. Sifat menurun adalah merupakan gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel jaringan penyusun organ tubuh tumbuhan.

b. Faktor Intersel. Faktor intersel yang mempengaruhi tumbuh kembang tumbuhan adalah hormon. Istilah hormon dikemukakan oleh seorang ahli botani dari Belanda yang bernama Friendrich Agust Ferdinand Went (1863 - 1935). Ilmuwan tersebut berpendapat pertumbuhan suatu tumbuhan sangat dipengaruhi oleh hormon tumbuh yang komponennya terdiri dari senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Jenis-jenis hormon tumbuh adalah auksin, giberelin, sitokinin, asam abisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.

Penjelasan lebih lanjut mengenai hormon atau zat tumbuh tumbuhan bisa anda baca di Hormon-hormon yang Mempengaruhi  Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

5. Youtube Video Animasi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Kacang Hijau




Setelah anda membaca dan memahami penjelasan di atas, anda bisa melakukan latihan soal terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

sumber : dirangkum dari berbagai sumber.

Artikel Terkait :

Jika anda ingin membagikan artikel Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.

Komentar Menggunakan Akun Facebook :