Prinsip Kerja Relay | Cara Kerja Relay

 

prinsip kerja relay
Prinsip Kerja Relay
Secara umum pada relay terdapat yang namanya NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Maksud dari NO adalah pada kondisi normal (coil tidak disupply lirstrik) maka terminal ini tidak terhubung sedangkan NC yaitu pada kondisi normal atau kumparan belum dialiri listrik posisi saklar sudah terhubung. Kedua fungsi relay ini sama-sama penting karena biasanya rangkaian-rangkaian tertentu memerlukan kondisi yang seperti itu.

Apa Kelebihan dan Kekurangan Relay dibanding Komponen Pensaklaran dari bahan Semikonduktor ?

Kelebihan utama dari relay yaitu relay bisa mensaklarkan arus beban yang lebih besar. Hal ini karena pada relay arus beban dilewatkan melalui plat tembaga, sedangkan arus kontrolnya hanya untuk menyuplai kumparan magnet saja. Tetapi kekurangan dari relay ini yaitu adanya bouncing atau cacat sinyal pada saat proses pensaklaran berlangsung. Makanya relay ini tidak cocok digunakan pada rangkaian elektronika digital yang memerlukan keakuratan, tetapi relay lebih cocok untuk pensaklaran dengan beban daya besar.

Saya pernah ada pengalaman pribadi, yaitu memanfaatkan keluaran relay sebagai input rangkaian counter. Hasilnya sangat mengecewakan, cacahan akan lompat-lompat tidak teratur. Cacahan tidak teratur tersebut disebabkan oleh bouncing yang terjadi pada saat proses pensaklaran dengan relay.

Relay ternyata tidak cocok untuk Input Rangkaian Counter

Jika anda sedang menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) pada alat eletronika yang hendak anda buat, maka perlu anda pahami bahwa keluaran dari plc ini adalah pensaklaran dengan relay. Sehingga jika anda ingin menghubungkan dengan rangkaian counter maka cacahannya akan acak. Kejadian ini merupakan pengalaman pribadi saya sendiri, dimana waktu itu pada saat menyelesaikan proyek akhir untuk kelulusan kuliah.

Waktu itu saya memanfaatkan PLC untuk menghitung jumlah debit air dan keluarannya akan saya tampilkan pada seven segment. Hampir mau pecah kepala saya melakukan uji coba rangkaian yang cacahannya lompat-lompat. Berulang kali saya kondisikan dengan beberapa variasi ternyata tidak berhasil juga. Akhirnya ada teman yang bilang coba pakai gerbang schmitt trigger yang diparalelkan dengan kapasitor. Dan ternyata berhasil dan cacahan menghitung secara berurutan.

Simbol relay pada rangkaian
Gambar simbol relay pada rangkaian    
 
Coba perhatikan gambar rangkaian dengan menggunalan relay di atas. Jika pada rangkaian tersebut menggunakan FET, maka relay biasanya dipasang pada kolekor transistor dengan terminal positif power supply dan diparalelkan dengan dioda reverse bias. Ini supaya transistor bisa melakukan pensaklaran dengan mengontrol arus yang lewat pada coil relay. Jadi pada saat transitor mengalami kondisi jenuh maka kolektor dan emitor bagaikan kawat yang terhubung, kondisi ini akan membuat coil relay mendapt supply arus untuk membangkitkan medan magnet. Setelah medan magnet tercipta maka plat pensaklaran akan tertarik dan mengubungkan sistem pensaklaran.

simbol relay
Simbol umum relay

Memahami Prinsip atau Cara Kerja Relay dari Simbolnya

Coba perhatikan gambar simbol relay di atas. Pada simbol relay di atas terdapat 5 (lima) terminal yaitu masing-masing dengan nomor 30, 87, 87a, 86 dan 85. Nomor-nomor tersebut hanya contoh saja, jadi bukan ketentuan atau aturan khusus.

Terminal 86 dan 85 adalah input coil (kumparan). Kedua terminal ini yang merupakan penentu pensaklaran pada relay. Jadi jika kumparan ini diberi catu listrik maka plat akan berpindah hubungan dari NO ke NC. Coil pada relay bisa dipasang bolak-balik polaritasnya atau dengan kata lain tidak ada kutub positif dan negatifnya. Terminal coil ini biasanya dikontrol oleh switching transistor. Looo... sekarang pertanyaannya, kok harus ditamabah dengan relay sedangkan transistornya juga sudah berfungsi sebagai saklar. Jawabannya karena relay tersebut dipasang untuk mensaklarkan beban dengan daya yang besar.

Terminal dengan nomor 87 dan 87a adalah terminal pilih, dimana 87 disebut juga sebagai terminal normally open dan nomor 87a sebagai terminal normally close. Coba anda perhatikan gambar simbol tersebut, dimana posisi hubungan dari terminal 30 ke terminal 87a adalah terhubung, ini maksudnya dalam kondisi normal tanpa adanya supply tegangan pada coil relay maka terminal 30 dan 87a akan terhubung. Sebaliknya pada saat coil relay diberi tegangan maka terminal 30 akan terhubung dengan terminal 87.

Terminal nomor 30, saya juga tidak tahu apa namanya, tapi yang pasti cara kerjanya saya tahu dengan meyakinkan. Dimana terminal inilah yang akan terhubung dengan terminal 87 atau 87a sesuai kondisi upply tegangan pada coil.

Yang harus anda pahami juga adalah bahwa tidak ada hubungan kelistrikan antara terminal coil relay dengan terminal pensaklaran. Jadi walaupun arus yang melalui pensaklaran sangat besar tetapi tidak ada pengaruhnya pada rangkaian control kumparan relay. Ini karena hubungan yang terjadi adalah secara mekanik bukan elektrik.

Untuk prinsip kerja relay lebih dari 5 kaki adalah sama saja. Biasanya tambahan terminal itu adalah tambahan pensaklaran. Sedangkan untuk coilnya tetap satu. Jadi jika pada relay tersebut terdapat dua kelompok pensaklaran, maka pensaklaran tersebut akan bekerja serempak karena dikendalikan oleh coil yang sama. Tetapi pada kedua pensaklaran tersebut tidak terdapat hubungan kelistrikan, jadi bisa digunakan untuk dua tujuan yang berbeda.

Biasanya relay dipanggil dengan besarnya spesifikasi tegangan pada coilnya. Contoh relay 5 volt dc artinya relay yang coilnya membutuhkan tegangan  5 volt dc untuk berfungsi. Jika disebut relay 9 volt, 12 volt atau 24 volt maka relay tersebut membutuhkan supply tegangan sebesar itu pada coilnya agar plat pensaklaran bisa digerakkan.


Tag : Cara memasang relay, prinsip kerja relay 5, 9,12 dan 24 volt

Artikel Terkait :

Jika anda ingin membagikan artikel Prinsip Kerja Relay | Cara Kerja Relay ini, maka anda harus mencantumkan link sumbernya. Terimakasih, semoga bermanfaat.

No comments:

Komentar Menggunakan Akun Facebook :